Selasa, 12 November 2013

Masalah Perekonomian Indonesia ( Pengangguran ) Dengan Pola Induktif


 Gambaran mengenai peran pemerintah di dalam kehidupan perekonomian suatu negara itu sangat penting bagi masyarakat. Ibarat induk yang mengatur segala sesuatu pengeluaran maupun pemasukan negara. Tidak sedikit permasalahan yang menghambat berkembang atau tidaknya perekonomian suatu negara, begitu pula permasalahan yang berada di Indonesia. Salah satu permasalahan pokoknya adalah pengangguran. Pengangguran merupakan masalah berakar yang terjadi di Indonesia, karena permasalahan ini kehidupan sosial dan keamanan serta sektor lain ikut terganggu. Setiap tahun lahir manusia-manusia baru dengan kecerdasan ilmu pengetahuan yang berbeda-beda, mulai dari lulusan perguruan tinggi hingga yang putus sekolah.

Masalah pengangguran di Indonesia masih menjadi masalah ekonomi utama yang sampai saat ini belum bisa di atasi. Kian hari bermunculan jumlah angkatan kerja yang sebagian siap berkompetisi dilingkungan kerja dan sebagian lagi kurang terampil dalam berkompetisi, jumlah angkatan kerja yang begitu banyak ternyata tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja yang meningkat. Alhasil ada angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja yang ketersediaannya cukup terbatas. Sebab itulah timbul pengangguran.

Oleh sebab itu masyarakat sangat membutuhkan solusi yang jauh lebih efisien untuk dapat benar-benar mengurangi maupun menghilangkan permasalahan pengangguran tersebut. Dengan kerjasama dari masyarakat pula yang akan ikut serta membantu pemerintah agar solusi yang didapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama dan perekonomian Indonesia semakin berkembang dan maju.

 

Paragraf Induktif : Paragraf yang dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk menuju pada kalimat umum atau kalimat utamanya yang menyangkup semua peristiwa khusus diawal.

 Notes  : Kalimat yang diberi warna merah adalah kalimat utama.

              Kalimat yang diberi warna biru adalah kalimat penjelas.

Masalah Perekonomian Indonesia ( Inflasi ) dengan Pola Deduktif


Berbicara tentang perekonomian pasti berkaitan dengan salah satu  masalah  yang pernah kita dengar yaitu tentang inflasi. Begitu pula dengan perekonomian Indonesia, inflasi dan perekonomian Indonesia sangat saling berkaitan. Apabila tingkat inflasi tinggi, sudah dipastikan akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi, dimana akan melambatnya laju pertumbuhan ekonomi.

Bila dilihat dari sejarahnya perekonomian dahulu inflasi di Indonesia menunjukan tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan adalah ditahun 1997. Dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia. Mungkin hal itulah yang terus diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya

Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat. Namun semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar telah kondusif. Kebijakan pemerintah saat ini yaitu salah satunya didalam  pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama bila ingin menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada negaranya.

 

Paragraf Deduktif : Paragraf yang kalimat utamanya terletak diawal paragraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.

Notes   : Kalimat yang diberi warna merah adalah kalimat utama.

              Kalimat yang diberi warna biru adalah kalimat penjelas.

Minggu, 10 November 2013

250 ISTILAH DALAM EKONOMI



1.       AD : Permintaan Agregat

2.       AS : Penawaran Agregat

3.       AE : Pengeluaran Agregat

4.       ATC : Biaya total rata-rata

5.       AVC : Biaya variable rata-rata

6.       C : konsumsi

7.       CPI : harga indeks konsumen

8.       D : permintaan

9.       E : Ekuilibrium

10.   Fed : Federal Reserve Board

11.   G : Pengeluaran Pemerintah

12.   GDP : Produk Domestik Bruto

13.   GDP : Produk Nasional Bruto

14.   I : Pengeluaran Investasi

15.   i : Tingkat Bunga

16.   LR : Jangka Panjang

17.   LRAS : Penawaran Agregat Jangka Panjang

18.   M : Impor

19.   M1,M2,M3, dst. : Penawaran Uang

20.   MC : Biaya Marginal

21.   MEC : Efisiensi Modal Marginal

22.   MP : Produk Marginal

23.   MR : Pendapatan Marginal

24.   MRP : Produk Pendapatan Marginal

25.   OPEC : Organization of Petroleum Exporting Countries

26.   p : Harga

27.   P : Tingkat harga

28.   q : Kuantitas

29.   r : Tingkat bunga

30.   S : Penawaran

31.   SR : Jangka pendek

32.   SRAS : Penawaran agregat jangka pendek

33.   T : Pajak penghasilan

34.   TC : Biaya total

35.   TR : Pendapatan total

36.   X : Ekspor

37.   X-M : Ekspor bersih

38.   Y : Pendapatan nasional

39.   Y* : Pendapatan potensial penuh (tenaga kerja penuh)

40.   Yd : Pendapatan bersih

41.   å (sigma) : Jumlaha

42.   π (pi) : Laba

43.   η (eta) : Elastisitas

44.   ∆ (delta) : Perubahan

45.   AFC : biaya tetap rata-rata

46.   AP : produk rata-rata

47.   AC : biaya rata-rata

48.   AR : pendapatan rata-rata

49.   Harga Absolut : banyaknya uang yang harus dibelanjakan untuk memperoleh 1 unit komoditi.

50.   Keunggulan Absolut : keunggulan yang dimiliki suatu Negara terhadap Negara lain dalam memproduksi suatu komoditi.

51.   Harga Mati : harga yang secara sengaja ditentukan oleh penjual, dan bukan oleh kekuatan pasar.

52.   Agents : pengambil keputusan, termaksud rumah tangga, perusahaan dan badan pemerintah.

53.   Permintaan Agregat : total pembelian yang diinginkan oleh semua pembeli terhadapa output perekonomian.

54.   Gejolak Permintaan Agregat : suatu pergeseran dalam kurva permintaan agregat.

55.   Pengeluaran Agregat : pengeluaran total terhadap output akhir perekonomian,
AE = C + I + G + ( X – M )

56.   Kurva Permintaan Agregat, Kurva AD : menghubungkan jumlah total output yang akan diminta dengan tingkat harga output itu.

57.   Kurva penawaran agregat, kurva AS : menghubungkan jumlah total output yang akan diproduksi dengan tingkat harga output itu.

58.   Gejolak penawaran agregat : suatu pergeseran dalam kurva penawaran agregat

59.   Gejolak permintaan agregat : suatu pergeseran dalam kurva permintaan agregat

60.   Anuitas : sejumlah uang tertentu yang dibayarkan menurut interval tertentu, selama periode yang di tentukan.

61.   Hukum antitrust : hokum yang dirancang untuk melarang perolehan dan penerapan monopoli oleh perusahaan bisnis

62.   Apresiasi : kenaikan nilai mata uang domestic di pasar bebas, dinyatakan dalam mata uang asing

63.   Elastisitas busur : ukuran tentang drajat respon rata-rata kuantitas terhadap harga pada suatu interval kurva permintaan

64.   Alokasi sumber daya : pendistribusian faktor-faktor produksi yang tersedia untuk berbagai jenis pengunaan yang mungkin.

65.   Anggaran berimbang : situasi yang terjadi apablia pendapatan yang sekarang persis sama dengan pengeluaran yang sekarang

66.   Pengganda anggaran berimbang : perubahan pendapatan dibagi dengan perubahan pembiayaan pengeluaran pemerintah yang dibiayai pajak.

67.   Kebijakn pertumbuhan berimbang : kebijakan yang dirangsang untuk menghasilkan pertumbuhan yang simultan di semua sektor ekonomi.

68.   Perkiraan neraca pembayaran : ringkasan catatan transaksi suatu Negara yang menyangkut pembayaran, atau penerimaan dengan valuta asing.

69.   Defisit neraca pembayaran : situasi dimana penerimaan pada transaksi berjalan dan neraca modal lebih kecil daripada pembayaran

70.   Surplus neraca pembayaran : situasi dimana penerimaan pada transaksi berjalan dan neraca modal melebihi pembayaran

71.   Neraca perdagangan : selisih antara nilai eksport dengan nilai impor barang-barang

72.   Neraca : laporan keuangan yang menunjukan kekayaan perusahaan dan kewajiban terhadap kekayaan itu pada saat tertentu

73.   Surat utang bank : kertas berharga yang diterbitkan bank-bank komersial

74.   Barter : system dimana barang dan jasa diperjualbelikan langsung dengan barang dan jasa lainnya

75.   Black market : situasi yang terjadi bila barang dijual secara tidak resmi

76.   Obligasi : bukti utang dalam jumlah dan jadwal pembayaran bunga tertentu

77.   Boikot : penolakan secara bersama-sama untuk membeli dan menjual suatu komoditi tertentu

78.   Harga impas : harga dimana perusahaan benar-benar mampu menutup semua biayanya

79.   Tingkat impas pendapatan : situasi ketika total pengeluaran konsumsi sama denga total

80.   pendapatan disposebel

81.   Sisa anggaran : silisih antara total pendapatan dengan total pengeluaran pemerintah

82.   Defisit anggaran : pendapat berada di bawah pengeluaran

83.   Surplus anggaran : pendapatan berada di atas pengeluaran

84.   Siklus ekonomi : pola jangka panjang fluktuasi tingkat kegiatan ekonomi yang teratur

85.   Kapasitas : tingkat output yang berkaitan dengan total biaya rata-rata jangka pendek yang minimum

86.   Modal : factor produksi yang terdiri dari semua perlengkapan pabrik untuk proses produksi selanjutnya

87.   Neraca modal : bagian dari perkiraan neraca pembayaran yang mencatat pembayaran / penerimaan yang timbul dari impor dan ekspor modal keuangan jangka panjang dan jangka pendek

88.   Peningkatan modal : penambahan modal pada proses produksi sehingga meningkatkan ratio modal terhadap tenga kerja

89.   Kapitalis : seseorang yang memiliki barang-barang modal

90.   Sistem ekonomi kapitalis : system ekonomi dimana kepemilikan modal terutama dikuasai oleh swasta dan bukan oleh pemerintah

91.   Nilai kapitalisasi : nilai harta yang diukur berdasarkan nilai sekarang atas arus pendapatan yang diharapkan akan diperoleh

92.   Rasio modal tenga kerja : suatu ukuran besarnya modal per-pekerja dalam suatu perekonomian

93.   Rasio modal output : rasio antara modal terhadap nilai output tahunan yang diproduksi oleh modal itu

94.   Persediaan modal : kuantitas agregat dari barang modal suatu Negara

95.   Perluasan modal : penambahan modal pada proses produksi supaya proporsi faktor-faktor produksinya tidak berubah

96.   Kartel : organisasi para produsen yang sepakat untuk menjadi satu penjual tunggal

97.   Bank sentral : bank yang bertindak sebagai banker bagi system perbankan komersial dan seringkali juga bagi pemerintah

98.   Sertifikat deposito : deposito berjangka yang dapat di negosiasikan dan mempunyai suku bunga yang lebih tinggi dari pada deposito berjangka biasa

99.   Ceteris paribus : biasanya digunakan dalam dunia ekonomi untuk menunjukan bahwa semua variable kecuali satu variable yang disebutkan, diasumsikan tidak berubah

100.  Perubahan permintaan : kenaikan atau penurunan kualitas yang diminta pada tiap harga yang mungkin dari suatu komoditi

101.  Perubahan dalam jumlah yang diminta : kenaikan atau penurunan dalam jumlah tertentu yang dibeli pada harga tertentu

102.  Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan : kenaikan atau penurunan barang dalam jumlah tertentu yang ditawarkan pada harga tertentu

103.  Perubahan dalam penawaran : keniakan atau penurunan kuantitas yang ditawarkan pada tiap harga yang mungkin dari suatu komoditi

104.  Angkatan kerja sipil : jumlah total orang yang bekerja, termaksud mereka yang bekerja sebagai militer, ditambah dengan jumlah yang menganggur

105.  Pasar imbang : situasi pasar dimana para pembeli mampu membeli semua yang mereka inginkan dan penjual telah mampu menjual semua yang mereka inginkan pada harga yang berlaku

106.  Rumah kliring : lembaga dimana utang-utang antar bank yang timbul dari transfer cek-cek antara bank-bank dihitung

107.  Ekonomi tertutup : ekonomi yang tidak memiliki perdagangan luar negri

108.  Perkumpulan tertutup : serikat pekerja yang memiliki hak tawar menawar secara ekslusif bagi semua anggotanya, dan hanya anggota serikat kerja saja yang dapat dipekerjakan

109.  Tawar-menawar kolektif : proses yang terjadi antara serikat pekerja dan pengusaha sampai pada suatu persetujuan dan melaksanakan persetujuan itu

110.  Kolusi : suatu kesapakatan antara para penjual untuk bertindak seperti penjual tunggal

111.  Ekonomi komando : system ekonomi dimana putusan pemerintah mempunyai pengaruh kuat terhadap alokasi sumber daya

112.  Bank komersial : lembaga yang dimiliki swasta, berorientasi mencari laba, melakukan pemindahan dana jika di instruksikan dengan cek memberikan pinjaman dan melakukan investasi lainnya

113.  Kebijakn perdagangan : berbagai pembatasan atas arus bebas barang dan jasa antar Negara

114.  Komoditi : sesuatu yang dapat dipasarkan yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan

115.  Pasar bersama : serikat pabean dengan ketetapan tambahan bahwa factor produksi dapat bergerak bebas diantara para anggota

116.  Sumber kekayaan bersama : sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh siapa pun dan dapat digunakan oleh siapa saja

117.  Saham biasa : bentuk penyertaan modal yang mengandung hak suara, kekayaan bersih dan laba perusahaan

118.  Keunggulan komparatif : kemampuan suatu negara untuk memproduksi komoditi tertentu dengan biaya oportunitas produk-produk lain yang lebih rendah dari pada Negara lain

119.  Statistika komparatif : turunan dari prediksi dengan menganalisis pengaruh suatu perubahan pada beberapa varaiabel eksogen terhadap posisi keseimbangannya

120.  Devaluasi Bersaing : serangkaian evaluasi terhadap nilai tukar oleh sejumlah Negara

121.  Komplemen : dua komoditi yang digunakan secara bersama sama satu sama lain

122.  Rasio konsentrasi : sebagian dari total penjualan pasar yang dikendalikan oleh sebagian perusahaan industri besar

123.  Industri biaya konstan : suatu industry dimana biaya-biaya dari perusahaan yang paling efisien akan tetap konstan meski sedang mengalami kontraksi dalam jangka panjang

124.  Konsumerisme : suatu gerakan yang menonjolkan konflik antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan umum 

125.  Indeks harga konsumen (IHK) : suatu ukuran harga rat-rata berbagai komoditi yang biasanya dibeli rumah tangga

126.  Surplus konsumsi : selisih antara nilai total yang ditempatkan konsumen pada semua unit komoditi tertentu yang dikonsumsi

127.  Konsumsi : tindakan menggunakan komoditi baik barang maupun jasa

128.  Fungsi konsumsi : hubungan antara jumlah pengeluaran konsumsi yang diinginkan dengan semua faktor yang menentukannya

129.  Pasar yang mampu bersaing : pasar mampu bersaing sepenuhnya jika tidak ada biaya tertanam untuk masuk atau keluar

130.  Perseroan terbatas : bentuk organisasi bisnis dimana perusahaan merupakan badan hukum tersendiri yang terpisah dari para pemilik dan kepemilikannya

131.  Biaya : bagi perusahaan yang memproduksi, nilai input yang digunakn untuk menghasilkan output

132.  Analisis keefektifan biaya : analisis biaya program dengan tujuan menemukan cara berbiaya termurah untuk mencapai hasil tertentu

133.  Minimasi biaya : implikasi dari maksimasi laba bahwa perusahaan akan memilih metode untuk menghasilkan output tertentu dengan biaya terendah

134.  Serikat ahli : serikat yang diorganisasikan untuk mengabungkan para pekerja yang punya keterampilan dan pekerjaan tertentu

135.  Penjahatan kredit : penjahatan dana yang tersedian diantara para peminjam dalam situasi kelebihan permintaan pinjaman pada suku bunga yang berlaku

136.  Data antar bagian : beberapa pengukuran dan pengamatan yang berbeda, yang dibuat pada waktu yang bersamaan

137.  Pengaruh pendesakan : penurunan pengeluaran perorangan yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang mengikuti kebijakan fiscal

138.  Transaksi berjalan : bagian dari perkiraan neraca pembayaran yang mencatat pembayaran dan penerimaan yang ditimbulkan dari perdagangan barang dan jasa

139.  GDP nilai sekarang : yang dinilai berdasrkan harga-harga yang berlaku pada saat pengukuran

140.  Serikat pabean : sekelompok Negara yang bersepakat untuk mengadakan perdagangan bebas di antara mereka sendiri

141.  Pengangguran bersifat siklus : karena kelebihan pengangguran friksional dan structural

142.  Hutang : jumlah yang dipinjam oleh seorang kreditor , termaksud bank dan lembaga keuangan lainnya

143.  Tenggang keputusan : periode waktu antara timbulnya masalah dengan tercapainya keputusan mengenai apa yang harus dilakukan

144.  Deflasi : pengurangan tingkat harga umum

145.  Permintaan : hubungan menyeluruh antara kuantitas komoditi tertentu yang akan dibeli konsumen selama periode waktu tertentu

146.  Kurva permintaan : grafik yang menggambarkan hubungan antara kuantitas komoditi tertentu yang akan dibeli selama periode waktu tertentu dengan harga komoditi tersebut

147.  Rekening giro : simpanan dibank yang dapat ditarik sesuai permintaan dan dapat dipindah bukukan denga cek

148.  Permintaan terhadap uang : jumlah total uang beredar yang ingin dipegang masyarakat untuk berbagai keperluan

149.  Inflasi permintaan : kenaikan inflasi yang disebabkan karena adanya kelebihan permintaan agregat

150.  Schedule permintaan : table yang menunjukan hubungan antara kuantitas komoditi yang akan dibeli konsumen selama periode tertentu

151.  Uang giral : uang milik masyarakat yang disimpan dalam bentuk giro pada bank-bank komersial

152.  Depresiasi : turunnya nilai mata uang domestic di pasar bebas, terhadap nilai mata uang asing

153.  Depresi : periode dimana kegiatan ekonomi sangat rendah dengan tingkat pengangguran tinggi

154.  Permintaan turunan : permintaan terhadap factor produksi tertentu

155.  Negara maju : Negara-negara berpendapatan tinggi didunia

156.  Negara berkembang : Negara-negara yang berpendapatan rendah dibawah Negara maju

157.  Produk unik : produk yang cukup berbeda terhadap yang lainnya dalam satu industry

158.  Beban langsung : jumlah uang untuk pajak yang dikumpulkan dari para pembayar pajak

159.  Investasi langsung : dimana penanam modalnya memiliki control langsung melalui hak suaranya

160.  Tingkat diskonto : tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus pembayaran di masa yang akan datang untuk memperoleh nilai sekarang

161.  Tenaga kerja pesimis : orang yang ingin bekerja, tetapi berhenti mencari pekerjaan karena tidak ada lowongan pekerjaan

162.  Kebijakan fiscal bebas : kebijakan yang dikeluarkan untuk mengatasi setiap keadaan ekonomi yang khusus apabila terjadi

163.  Disekuilibrium : apabila terdapat kelebihan permintaan ataupun kelebihan penawaran

164.  Laba yang dibagikan : laba yang dibayarkan pada pemilik perusahaan

165.  Dividen : bagian dari laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham perusahaan

166.  Duopoli : industry yang terdiri dari 2 perusahaan

167.  Efisiensi ekonomis : metode memproduksi setiap output dengan biaya paling murah

168.  Pertumbuhan ekonomi : kenaikan riel, atau harga kkonstan, GNP potensial

169.  Skala ekonomis : penurunan biaya per unit output yang dihasilkan dari ekspansi output

170.  Ekonomi : serangkaian kegian produksi dan konsumsi yang saling berkaiatan

171.  Permintaan elastis : situasi dimana presentase perubahan harga tertentu mengakibatkan

presentase perubahan yang lebih besar dalam kuantitas yang sama

172.  Elastisitas permintaan : ukuran besarnya respon dari kuantitas komoditi yang diminta terhadap perubahan harga pasar

173.  Elastisitas penawaran : ukuran besarnya respon dari kuantitas komoditi yang ditawarkan terhadap perubahan harga pasar

174.  Kondisi ekuilibrium : kondisi yang harus dipenuhi jika pasar atau sector ekonomi berada pada keadaan ekuilibrium

175.  Modal ekuitas : dana yang disediakan oleh para pemilik perusahaan yang pengembaliannya pada laba perusahaan

176.  Nilai tukar : harga mata uang suatu Negara yang dinyatakan dalam mata uang lain dapat dibeli atau dijual

177.  Pajak cukai : pajak atas penjualan komoditi tertentu

178.  Eksternalitas : berbagai pengaruh baik atau buruk, terhadap pihak-pihak yang tidak secara langsung terlibat dalam proses produksi

179.  Pasar faktor produksi : pasar tempat penjualan jasa berbagai factor produksi

180.  Mobilitas faktor produksi : suatu keadaan apabila factor-faktor produksi dapat dipertukarkan penggunaannya

181.  Jasa factor produksi : digunakan untuk menghasilkan output

182.  Factor-faktor produksi : sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan

183.  Uang fiat : uang kertas atau pun uang logam yang tidak didukung dan tidak dapat dipertukarkan menjadi yang lainnya, tetapi masih sebagai mata uang yang sah

184.  Barang jadi : barang-barang yang tidak digunakan sebagai input oleh perusahaan lain, tetapi di produksi untuk di konsumsi

185.  Perusahaan : suatu unit yang menggunakan factor-faktor produksi dan menghasilkan barang dan jasa untuk dijual kepada yang lain

186.  Kebijakan fiscal : penggunaan kegiatan menaikan pendapatan dan kegiatan pengeluaran yang dilakukan pemerintah dalam usahanya mempengaruhi variable makro seperti GNP dan lapangan kerja

187.  Biaya tetap : biaya yang tidak berubah mengikuti biaya output

188.  Investasi tetap : investasi dalam bentuk pabrik dan peralatannya

189.  Valuta asing : mata uang atau berbagai klaim terhadapnya

190.  Barang bebas : komoditi dengan kualitas yang ditawarkan melampaui kuantitas yang diminta pada harga nol (0)

191.  Pengangguran friksional : disebabkan bahwa kenyataan untuk berpindah dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya memerlukan waktu

192.  Pasar barang : pasar dimana output barang dan jasa dijual

193.  Pembelian pemerintah : termaksud semua pengeluaran pemerintah dalam membeli barang dan jasa yang sedang diproduksi

194.  Produk homogen : setiap unit produk yang tampak serupa dengan unit lainnya

195.  Kuota impor : batas yang ditetapkan oleh pemerintah mengenai kuantitas komoditi asing yang masuk ke negeri itu selama periode tertentu

196.  Efek pendapatan : pengaruh pada kuantitas yang diminta karena perubahan pendapatan riel

197.  Kebijakan pendapatan : setiap campur tangan langsung oleh pemerintah untuk mempengaruhi pembentukan upah dan tenaga kerja

198.  Kurva indeferen : kurva yang menggambarkan semua kombinasi dari 2 komoditi yang memberikan sejumlah keputusan yang sama

199.  Peta indeferen : satu set kurva indeferen yang didasarkan pada sekumpulan preferensi rumah tangga tertentu

200.  Industri : sekelompok perushaan yang memproduksi barang yang sejenis

201.  Permintaan inelastis : situasi dimana presentase perubahan harga tertentu hanya mengakibatkan presentase yang lebih kecil dari perubahan kuantitas yang diminta

202.  Barang inferior : barang yang mempunyai elastisitas terhadap pendapatan negative

203.  Inflasi : kenaikan rata-rata semua tingkat harga

204.  Infrastruktur : berbagai instalasi dan kemudahan dasar yang sangat diperlukan masyarakat dalam melakukan perdagangan

205.  Injeksi : pendapatan yang dihasilkan perusahaan domestic yang tidak timbul dari pengeluaran rumat tangga domestic

206.  Inovasi : pengenalan suatu penemuan kedalam metode produksi

207.  Input : bahan baku dan berbagai jasa factor produksi yang digunakna dalam proses produksi

208.  Bunga : pembayaran atas penggunaan uang pinjaman

209.  Suku bunga : harga yang harus dibayar dari setia dolar yang dipinjam per tahun

210.  Barang perantara : semua output yang digunakna sebagai input oleh produsen lain untuk tahap produksi

211.  Internalisasi : suatu proses yang mengakibatkan produsen mempertimbangkan pengaruh eksternal sebelumnya

212.  Temuan : penemuan sesuatu yang baru, seperti produk baru

213.  Persediaan : persediaan yang dipertahankan perusahaan untuk meredakan pengaruh fluktuasi jangka pendek dalam produksi

214.  Tenaga kerja : factor produksi yang tediri dari semua kontribusi fisik dan mental yang disediakan orang

215.  Kurva laffer : grafik yang menghubungkan pendapatan yang dihasilkan dengan tariff pajak marginal

216.  Hukum permintaan : bahwa harga pasar dan kuantitas yang diminta dipasar berhubungan terbalik satu sama lain

217.  Alat pembayaran sah : benda yang menurut hokum harus diterima sebagai alat untuk membeli barang dan jasa

218.  Harga batas : harga minimum yang dapat diterapkan oleh perusahaan baru yang memasuki pasar tanpa menderita rugi

219.  Likuiditas : tingkat kemudahan dan kepastian suatu harta untuk dicairkan menjadi alat tukar dalam system ekonomi

220.  Titik balik terendah : titik dasar siklus bisnis

221.  Utilitas marginal : tambahan keputusan yang diperoleh seorang pembeli dari mengkonsumsi tambahan 1 unit barang

222.  Pasar : tempat berlangsungnya negosiasi pertukaran komoditi

223.  Ekonomi pasar : suatu masyarakat yang melakukan spesialisasi dalam aktivitas produksi

224.  Kegagalan pasar : kegagalan system pasar bebas untuk mencapai efisiensi alokatif yang optimal

225.  Sector pasar : bagian dari suatu perekonomian dimana komoditi dibeli dan dijual

226.  Markup : jumlah yang ditambahkan pada biaya untuk menentukan harga

227.  Uang : setiap benda yang pada umunya sebagai alat pembayaran / pertukaran

228.  Jumlah uang beredar : total kuantitas uang dalam perekonomian pada waktu tertentu

229.  Monopoli : situsi pasar yang output industrinya dikontrol oleh penjual tunggal

230.  Monopsoni : situasi pasar yang didalamnya hanya terdapat pembeli tunggal

231.  Hutang nasional : volume hutang pemerintah pusat yang sedang berjalan

232.  Pendapatan nasional : nilai total output dan nilai pendapatan yang timbul oleh produksi output tersebut

233.  Barang normal : barang-barang yang mempunyai elastisitas pendapatan positif

234.  Oligopoli : struktur pasar yang industrinya didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan yang saling bersaing

235.  Petrodolar : uang yang dihasilkan oleh Negara-negara pengekspor minyak

236.  Batas harga tertinggi : harga maksimum yang diijinkan

237.  Batas harga terendah : harga minimum yang diperbolehkan

238.  Aset atau harta atau aktiva : sumber-sumber ekonomi yang di miliki oleh perusahaan

239.  Cost atau biaya atau beban : nilai yang di ukur dengan uang untuk memperoleh barang/ jasa atau semua pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan.

240.  Profit plan : sebuah rencana dari manajemen perusahaan yang berisi seluruh tahap operasi yang akan di canangkan untuk masa yang akan datang sehingga bisa memperoleh laba seperti yang diinginkan.

241.  Break even point/ titik impas : Suatu keadaan dimana perusahaan atau usaha dalam kondisi tidak mendapatkan laba atau menderita rugi. Bisa juga saat dimana memulai usaha dan mencapai tahap break even point dimana semua modal sudah tertutupi dan menuju keuntungan.

242.  Product cost/ biaya produksi : Biaya yang dikeluarkan saat perusahaan berproduksi mengolah bahan baku menjadi produk jadi.

243.  Equity : Merupakan modal yang ditanamkan oleh  investor, bisa berupa  saham ataupun aktiva lainnya.

244.  Accounting : Suatu kegiatan jasa yang berfungsi untung menyajikan informasi kuantitatif yang bersifat keuangan.

245.  Average cost : Biaya rata-rata dari jumlah total semua biaya yang dikeluarkan perusahaan saat proses produksi.

246.  Cost accounting/ akuntansi biaya : Proses dari accounting yang meliputi pencatatan, peringkasan, penggolongan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk dan jasa.

247.  Merger : Sebuah proses penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu nama perusahaan.

248.  Capital : modal, faktor produksi yg digunakan untuk menghasilkan produk lainnya.

249.  Cost (biaya) : segala pengeluaran yang berhubungan dgn hasil yang diharapkan dimasa yang akan dating

250.  Ceiling price : harga eceran tertinggi.