Disaat sebelum bulan liburan
semester telah datang disaat ini lah semua
cerita dimulai, ya cerita tentang unexpected holiday yang saya dapatkan bersama
sahabat-sahabat saya diperkuliahan. Nama
saya Biru Ayu Kartika, saya seorang mahasiswa semester 5 jurusan akuntansi
disebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Seperti sewajarnya mahasiswi yang
lain saya juga menemukan beberapa sahabat diperkuliahan mulai dari saat kami
semester 3 yaitu, Arum, Ria, Hendri, Dimas, Mayang, Wai, dan Adit.
Bulan Ujian Utamapun sudah
selesai, saya bersama sahabat-sahabat saya sedang berkumpul dilobby kampus.
Disaat kami sedang asyik mengobrol tiba-tiba Dimas menyeletuk sesuatu “Eh,
liburan kemana nih kita?” Semua langsung menengok ke arah Dimas dengan tatap
wajah yang penuh dengan berfikir akan kemana kita liburan semester ini. Arum
dengan nada suara yang begitu meyakinkan, “Karimun Jawa aja! Kata nya itu bagus
banget loh. Kita dari kemarin kan mau kepantai ga jadi-jadi. Ayo dong berangkat
masa gagal terus sih.” Lalu dengan suara penuh semangat sebagian dari kami
menyetujui untuk pergi kesana. Tetapi tidak lama kemudian saya memotong, “Ini kan musim ujan, yakin cuaca gapapa?”
Dengan suara bersamaan merekapun menjawab, “Oh iya...”
Pembicaraanpun tetap dilanjutkan
dengan solusi-solusi yang telah kami cari tahu sebelumnya sampai akhirnya kami
menetapkan untuk berlibur ke Karimun Jawa. “Oke fix ya, jadi lusa semua udah
ngumpulin dp buat pulaunya sama bus. Soalnya gue sama biru lusa mau langsung
ngubungin orang pulaunya.” Arum meyakinkan sekali lagi. Lalu saya pun menjawab,
“Iya udah pasti ya.” Semua dengan penuh semangat benar-benar menyetujuinya.
Hingga pada akhirnya lusapun datang saya dan Arum mengurusi segala sesuatunya
dari menghubungi orang pulau, memesan tiket bus, dll. Dan setelah selesai semua
urusan kita hanya bersiap untuk menunggu hari H disaat keberangkatan kita.
Cling... Suara bbm masuk dari hp
saya.
“Mba maaf, dikarenakan cuaca yang
masih kurang mendukung untuk keberangkatan 2 hari lagi terpaksa kami tunda.
Bagaimana untuk ketindaklanjutannya, apakah rombongan mba tetap ingin menunggu
sampai cuaca mendukung?” Seketika saya kaget membaca bbm tersebut ternyata itu
dari orang yang mengurusi trip kita ke Karimun jawa. Disaat itu pula saya
langsung menghubungi semuanya untuk bertemu dan membicarakan, dikarenakan waktu
sudah sangat dekat dari jadwal keberangkatan kita.
Semuanya pun telah berkumpul dan
saya memulai pembicaraan, “Gimana? Kita diundur buat perginya. Cuaca
bener-bener belum mendukung, apa yang gue bilang waktu itu.” Yang lain hanya
bisa bingung tidak tahu harus berbuat apa. “Yaudah ganti tujuan aja, gausah
pantai atau yang berhubungan sama laut.” Berbicaralah Hendri. Lalu Adit
menjawab, “ Yakin nih? Watu buat ngurusin segala sesuatunya tinggal besok loh.”
“Iya yaudah ide bagus tuh, tapi kemana ya? Yang bisa diatur dalam waktu sehari.”
Sahut Ria. “Jogja gimana? Kita cancel yang Karimun Jawa terus kita backpackeran
Jogja? Kebetulan gue sama Arum udah pernah waktu itu.” Aditpun memberikan saran
lagi. “Wah gila asyik tuh! Hayoooo! Kalau setuju semuanya sgue sama Arum
langsung urusin lagi.” Saya menghentak
sambil memberikan saran pula. “Ayoooooo! Siap deh pokokn ya dalam sehari.” Sahut
Arum. Dengan muka yang sebelumnya penuh kepasrahan akhirnya kami mulai
menemukan jalan keluar hingga keputusan terakhir kami adalah berlibur keJogja.
Segala sesuatu sudah siap, dari
kami yang sudah mempersiapkan untuk berlibur kelaut akhirnya harus merubah kembali
segala keperluan tersebut. It’s just “one day” untuk mempersiapkannya.
Benar-benar liburan yang tak terencanakan tetapi tidak kami sangka ternyata
liburan tersebut sangat memberikan kenangan dan pengalaman sekali buat kami,
membuat kami jauh lebih dekat dan semakin mengerti satu sama lain. Dan saya
menyimpulkan bahwa mungkin unplanned moments are always better than planned
ones.